Angka Kebutaan Capai 3 Persen, Katarak jadi Penyebab Utama

Makassar, SULSELSEHAT — Katarak menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kebutaan di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan.

Hal tersebut terungkap dari hasil survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) di 15 provinsi.

RAAB dilakukan di Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Hasilnya, angka kebutaan mencapai tiga persen.

Pengurus Perdami dr Aldiana Halim mengatakan, 3 persen masyarakat yang mengalami kebutaan adalah mereka di usia 50 tahun keatas. Dari angka tersebut katarak merupakan penyebab tertinggi sekitar 81,2 persen.

“Dari kasus kebutaan itu memang terbanyak disebabkan oleh katarak sebanyak 81,2 persen. Diperkirakan ada sekitar 1,3 juta penduduk Indonesia yang buta karena katarak,” katanya dalam pernyataan yang dirilis ke media ini, Senin (12/10/2020).

Menurut dr Aldiana, di Indonesia terdapat 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta menderita kebutaan, dan 6,4 juta menderita gangguan penglihatan sedang dan berat.

Dirinya menegaskan, persoalan katarak pada dewasa ini tidak dapat lagi dilihat sebagai kasus yang biasa saja. Hal ini mengingat angka kasusnya banyak, ditambah lagi banyak juga masyarakat yang tidak bisa mengakses fasilitas kesehatan.

“Gangguan penglihatan berat, sedang, maupun kebutaan disebabkan sebagian besar oleh katarak sehingga sangat reasonable kita dapat mengintensifkan operasi katarak untuk menurunkan prevalensi kebutaan dan gangguan penglihatan,” tegasnya.

Belum lagi operasi katarak dapat membantu perekonomian masyarakat. Jika pemerintah bersama stakeholder terkait dapat mengoperasi seluruh penderita katarak di Indonesia dengan menginvestasikan sekitar Rp13 triliun, maka perekonomian akan tumbuh 14 kali lipatnya.

“Hanya saja memang distribusi gangguan penglihatan ini tidak merata. Bebannya memang akan lebih besar pada daerah pedesaan dan banyaknya jumlah lansia,” ujarnya.

Sekadar diketahui, katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan mengeruhnya lensa mata, sehingga membuat penglihatan kabur. Kondisi ini umumnya terjadi pada lansia, dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus.

Katarak pada umumnya berkembang secara perlahan. Gejala yang timbul pada tiap orang penderita katarak pun bisa berbeda, tergantung pada jenis katarak yang dialaminya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT